Selasa, 13 November 2012

Tanaman Obat 2


Kola

Kola

Nama Ilmiah

Cola acuminata Schott et Endl.

Botani

Sinonim: Cola vera Schum

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Maivales
Suku: Sterculaceae
Marga: Cola
Jenis: Cola acuminata Schott et Endl

Ciri-ciri

Habitus: Pohon, tinggi ± 20 m.
Batang: Bulat, berkayu, keras, bercabang-cabang, permukaan kasar, hijau kecoklatan,
Daun: Tunggal, tersebar, bertangkai, bulat telur memanjang, ujung runcing, tepi rata, pangkal meruncing, panjang 7-19 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan menyirip, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, kelopak bentuk kerucut, di ketiak daun, masih muda hijau setelah tua coklat, mahkota bentuk bintang, bertaju lima, benang sari sepuluh, tersusun seperti bintang, ungu, putik kuning, kuning keputih-putihan.
Buah: Kotak, tiap tangkai satu sampai lima, bulat memanjang. tiap buah berisi lima sampai lima belas
biji, panjang 8-15 cm, diameter 5-9 cm, hijau.
Biji: Bulat telur, keras, panjangnya 3-6 cm, lebar 2-4 cm, selaput biji rasa manis, wangi, merah.
Akar: Tunggang, coklat.

Kandungan Kimia

Biji kola mengandung alkaloida, flavonoida dan polifenol.

Khasiat

Biji kola berkhasiat sebagai obat sakit kepala dan obat kuat.
Untuk obat sakit kepala dipakai ± 5 gram serbuk biji kola, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, di dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus

Kluwih

Kluwih

Nama Ilmiah

Artocarpus altilis (Park.) Fsb.

Nama Daerah

Melayu: Gomu
Aceh: Kulu
Batak: Kulur
Minangkabau: Kalawi
Lampung: Kaluwih
Sunda: Kelewih
Jawa: Kluwih
Madura: Kolor
Bali: Kalewih
Bima: Kolo
Timor: Lakuf
Makassar: Gamasi
Selayar: Kuloro
Bugis: Ulo
Seram: Limes, Unas!
Halmahera: Dolai

Botani

Sinonim: Artocarpus communis J.R. & G.A. incisa (Thunb.) L.f.

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Urticales
Suku: Moraceae
Marga: Artocarpus
Jenis: Artocarpus altilisis (Park.) Fsb.

Ciri-ciri

Habitus: Pohon, tinggi 10-25 m.
Batang: Tegak, bulat, percabangan simpodial, bergetah, permukaan kasar, coklat.
Daun: Tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi bertoreh, panjang 50-70 cm, lebar 25-50 cm, pertulangan menyirip, tebal, permukaan kasar, hijau.
Bunga: Tunggal, berumah satu, di ketiak daun, bunga jantan silindris, panjang 10-20 cm, kuning, bunga betina bulat, garis tengah 2-5 cm, hijau.
Buah: Semu majemuk, bulat, diameter 10-20 cm, berduri lunak, hijau.
Biji: Bentuk ginjal, panjang 3-5 cm, hitam.
Akar: Tunggang, coklat.

Kandungan Kimia

Bunga dan daun kluwih mengandung saponin, polifenol dan tanin, sedang kulit batangnya mengandung flavonoida.

Khasiat

Bunga jantan kluwih berkhasiat sebagai obat sakit gigi dan daunnya untuk obat sakit kulit.
Untuk obat sakit gigi dipakai 1 buah bunga jantan kluwih, dibakar sampai rnenjadi arang lalu ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan dioleskan pada gusi gigi yang sakit.

Kismis

kismis

Nama Ilmiah

Muehlenbeckia platyclada (F.v. Muell.) Meissn.

Nama Daerah

Sunda: Kismis
Jawa: Enceng-enceng

Botani

Sinonim: Homalocladium platycladum (F.v. Muell.) Bailey

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Bangsa: Polygonales
Suku: Polygonaceae
Marga: Muehlenbeckia
Jenis: Muehlenbeckia platyclada (F.v. Muell.) Meissn.

Ciri-ciri

Habitus: Pohon, tahunan, tinggi ± 10 m.
Batang: Berkayu, tegak, bulat, percabangan simpodial, coklat.
Daun: Tunggal, berseling, lanset, panjang ± 7,5 cm, lebar ± 0,75 cm, tepi rata, ujung dan pangkal runcing, pertulangan sejajar, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk karang, berkelamin dua, di ketiak daun, tangkai bulat, benang sari banyak, kuning, putik satu, putih, kelopak satu, bentuk mangkok, hijau, mahkota lonjong ungu.
Buah: Buni, bulat, diameter ± 0,5 cm, hijau.
Biji: Kecil, bentuk ginjal, coklat.
Akar: Tunggang, putih kecoklatan.

Kandungan Kimia

Buah dan daun kismis mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.

Khasiat

Buah dan biji kismis berkhasiat sebagai obat seriawan, getahnya untuk menghilangkan kutil (tonjolan pada kulit).
Untuk obat seriawan dipakai ± 30 gram buah segar kismis, dicuci, ditumbuk sampai lumat lalu diseduh dengan 2 gelas air matang panas, setelah hangat-hangat kuku disaring. Hasil saringan digunakan untuk kumur.

Kina (Cinchona Succirubra)

Kina (Cinchona succirubra)

Nama Ilmiah

Cinchona succirubra Pavon et Klot.

Botani

Sinonim: Cinchona pubescens Vahl.

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Rubiales
Suku: Rubiaceae
Marga: Cinchona
Jenis: Cinchona succirubra Pavon et Klot.

Ciri-ciri

Habitus: Pohon, tinggi ± 17 m.
Batang: Berkayu, bulat, coklat kehijauan.
Daun: Tunggal, lonjong, hampir bulat, tepi rata-ujung dan pangkal tumpul, panjang 15-35 cm, lebar 9-23 cm, pertulangan menyirip, masih muda hijau setelah tua merah.
Bunga: Majemuk, bentuk bintang, tangkai 5-11 cm, putih kekuningan, kelopak bertaju lima, bagian pangkal menyatu, hijau, benang sari lima, tangkai sari putih, kepala sari coklat, putik hijau, mahkota bentuk tabung, ujung membesar, coklat muda.
Buah: Kotak, lonjong, keras, coklat muda.
Biji: Kecil, hitam,
Akar: Tunggang, coklat keputih-putihan.

Kandungan Kimia

Kulit batang kina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan politenol.

Khasiat

Kulit batang kina berkhasiat sebagai obat malaria, penurun panas dan penambah nafsu makan.
Untuk obat malaria dipakai ± 2 gram serbuk kulit batang kina, diseduh dengan 1 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.

Kina (Cinchona Ledgeriana)

Kina (Cinchona ledgeriana)

Nama Ilmiah

Cinchona ledgeriana Moens.

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Rubiales
Suku: Rubiaceae
Marga: Cinchona
Jenis: Cinchona ledgeriana Moens.

Ciri-ciri

Habitus: Pohon, tahunan, tinggi 5-15 cm.
Batang: Berkayu, tegak, bercabang-cabang, hijau kecoklatan.
Daun: Tunggal, bersilang, berhadapan, helaian bulat telur, ujung tumpul, tepi rata, pangka! runcing, panjang 10-35 cm, lebar 5-25 cm, pertulangan menyirip, tangkai 1-2,5 cm, hijau keunguan, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun atau di ujung batang, kelopak ujungnya bertaju lima, runcing, kuning agak putih, benang sari putih, kepala sari kuning, tangkai putik kuning kehijauan, kepala putik yang masih muda hijau selelah tua coklat, mahkota bentuk benang, putih kekuningan.
Buah: Kotak, lonjong, panjang 1,5-2 cm, lebar 4-6 mm, coklat.
Biji: Kecil, coklat.
Akar: Tunggang, coklat.

Kandungan Kimia

Kulit batang kina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol.

Khasiat

Kulit batang kina berkhasiat sebagai obat malaria, penurun panas dan penambah nafsu makan.
Untuk obat malaria dipakai ± 2 gram serbuk kulit batang kina, diseduh dengan 1 gelas air matang panas setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.

Kimpul

Kimpul

Nama Ilmiah

Xanthosoma violaceum Schoot

Nama Daerah

Sunda: Kimpul
Jawa: Bentul, Linjik
Halmahera Utara: Dilago gogomo

Botani

Sinonim: Xanthosoma nigrum (Veil.) Mansf.

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Monocotyledoneae
Bangsa: Arales
Suku: Araceae
Marga: Xanthosoma
Jenis: Xanthosoma violaceum Schoot

Ciri-ciri

Habitus: Herba, tahunan, tinggi + 2 m.
Batang: Tegak, tidak berkayu, bulat, membentuk umbi, putih kecoklatan.
Daun: Tunggal, bentuk jantung, pangkal berlekuk, ujung runcing, tepi rata, panjang 25-75 cm, lebar 30-60 cm, hijau.
Bunga: Tongkol, silindris, di ketiak daun, tangkai 20-30 cm, seludang bunga bentuk sodet, putih, benang sari dan putik tersusun dalam bongkol, kuning.
Buah: Buni, diameter + 5 cm, hijau.
Biji: Bulat panjang, beralur membujur, hijau.
Akar: Serabut, putih.

Kandungan Kimia

Daun dan umbi kimpul mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daunnya juga mengandung alkaloida dan polifenol.

Khasiat

Umbi kimpul berkhasiat sebagai obat sakit bisul.
Untuk obat bisul dipakai + 25 gram kimpul, dicuci lalu ditumbuk halus kemudian dioleskan pada bagian yang bisul dan dibalut dengan kain yang bersih.

Ketepeng Cina

Ketepeng cina

Nama Ilmiah

Cassia alata L.

Nama Daerah

Melayu: Daun kupang
Sunda: Ki manila
Jawa: Tengah Ketepeng cina
Madura: Acong-acong
Ternate: Kupang-kupang
Tidore: Tabakun

Klasifikasi

Divisi: Spermatophyta
Sub divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Resales
Suku: Leguminosae
Marga: Cassia
Jenis: Cassia alata L.

Ciri-ciri

Habitus: Perdu, tinggi ± 5 m.
Batang: Berkayu, bulat, percabangan simpodial, coklat kotor.
Daun: Majemuk, menyirip genap, anak daun delapan sampai dua puluh empat pasang, bentuk bulat panjang, ujung tumpul, tepi rata, pangkal membulat, panjang 3,5-15 cm, lebar 2,5-9 cm, pertulangan menyirip, tangkai pendek, hijau.
Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak berbagi lima, benang sari tiga, kuning, daun peiindung pendek, jingga, mahkota bentuk kupu-kupu, kuning.
Buah: Polong, panjang, bersegi empat, panjang ± 18 cm, lebar ± 2,5 cm, masih muda hijau setelah tua hitam kecoklatan.
Biji: Segi tiga lancip, pipih, masih muda hijau setelah tua hitam.
Akar: Tunggang, bercabang, bulat, kehitaman.

Kandungan Kimia

Daun ketepeng cina mengandung alkaloida, saponin, flavonoida, tanin dan antrakinon.

Khasiat

Daun ketepeng cina berhasiat sebagai obat kudis dan obat malaria.
Untuk obat kudis dipakai ± 10 gram daun segar ketepeng cina, dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Kemudian tempelkan pada kudis dan dibalut dengan kain bersih.

sumber: tanamanobat.org



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar