Management Disease on Rubber Plants (credited to Chairil Anwar)
Lebih 25 jenis penyakit menimbulkan kerusakan di perkebunan
karet. Penyakit tersebut dapat digolongkan berdasarkan nilai kerugian
ekonomis yang ditimbulkannya. Penyakit tanaman karet yang umum ditemukan
pada perkebunan adalah :
Penyakit Akar Putih Rigidoporus microporus
Penyakit akar putih disebabkan oleh jamur Rigidoporus
microporus (Rigidoporus lignosus). Penyakit ini mengakibatkan kerusakan
pada akar tanaman. Gejala pada daun terlihat pucat kuning dan tepi atau
ujung daun terlipat ke dalam. Kemudian daun gugur dan ujung ranting
menjadi mati. Ada kalanya terbentuk daun muda, atau bunga dan buah lebih
awal. Pada perakaran tanaman sakit tampak benang-benang jamur berwarna
putih dan agak tebal (rizomorf). Jamur kadang-kadang membentuk badan
buah mirip topi berwarna jingga kekuning-kuningan pada pangkal akar
tanaman. Pada serangan berat, akar tanaman menjadi busuk sehingga
tanaman mudah tumbang dan mati. Kematian tanaman sering merambat pada
tanaman tetangganya. Penularan jamur biasanya berlangsung melalui kontak
akar tanaman sehat ke tunggultunggul, sisa akar tanaman atau perakaran
tanaman sakit. Penyakit akar putih sering dijumpai pada tanaman karet
umur 1-5 tahun terutama pada pertanaman yang bersemak, banyak tunggul
atau sisa akar tanaman dan pada tanah gembur atau berpasir. Pengobatan
tanaman sakit sebaiknya dilakukan pada waktu serangan dini untuk
mendapatkan keberhasilan pengobatan dan mengurangi resiko kematian
tanaman. Bila pengobatan dilakukan pada waktu serangan lanjut maka
keberhasilan pengobatan hanya mencapai di bawah 80%. Cara penggunaan dan
jenis fungisida anjuran yang dianjurkan adalah :
Pengolesan : Calixin CP, Fomac 2, Ingro Pasta 20 PA dan Shell CP.
Penyiraman : Alto 100 SL, Anvil 50 SC, Bayfidan 250 EC, Bayleton 250 EC,
Calixin 750 EC, Sumiate 12,5 WP dan Vectra 100 SC.
Penaburan : Anjap P, Biotri P, Bayfidan 3 G, Belerang dan Triko SP+
Kekeringan Alur Sadap (Tapping Panel Dryness, Brown Bast)
Penyakit kekeringan alur sadap mengakibatkan kekeringan
alur sadap sehingga tidak mengalirkan lateks, namun penyakit ini tidak
mematikan tanaman. Penyakit ini disebabkan oleh penyadapan yang terlalu
sering, terlebih jika disertai dengan penggunaan bahan perangsang lateks
ethepon. Adanya kekeringan alur sadap mula-mula ditandai dengan tidak
mengalirnya lateks pada sebagian alur sadap. Kemu-dian dalam beberapa
minggu saja kese-luruhan alur sadap ini kering tidak me-ngeluarkan
lateks. Bagian yang kering akan berubah warnanya menjadi cokelat karena
pada bagian ini terbentuk gum (blendok).
Kekeringan
kulit tersebut dapat meluas ke kulit lainnya yang seumur, tetapi tidak
meluas dari kulit perawan ke kulit pulihan atau sebaliknya. Gejala lain
yang ditimbulkan penyakit ini adalah terjadinya pecah-pecah pada kulit
dan pembengkakan atau tonjolan pada batang tanaman.
Pengendalian
penyakit ini dilakukan dengan: Menghindari penyadapan yang terlalu
sering dan mengurangi pemakaian Ethepon terutama pada klon yang rentan
terhadap kering alur sadap yaitu BPM 1, PB 235, PB 260, PB 330, PR 261
dan RRIC 100. Bila terjadi penurunan kadar karet kering yang terus
menerus pada lateks yang dipungut serta peningkatan jumlah pohon yang
terkena kering alur sadap sampai 10% pada seluruh areal, maka penyadapan
diturunkan intensitasnya dari 1/2S d/2 menjadi 1/2S d/3 atau 1/2S d/4,
dan penggunaan Ethepon dikurangi atau dihentikan untuk mencegah agar
pohon-pohon lainnya tidak mengalami kering alur sadap.
Pengerokan
kulit yang kering sampai batas 3-4 mm dari kambium dengan memakai pisau
sadap atau alat pengerok. Kulit yang dikerok dioles dengan bahan
perangsang pertumbuhan kulit NoBB atau Antico F-96 sekali satu bulan
dengan 3 ulangan. Pengolesan NoBB harus diikuti dengan penyemprotan
pestisida Matador 25 EC pada bagian yang dioles sekali seminggu untuk
mencegah masuknya kumbang penggerek. Penyadapan dapat dilanjutkan di
bawah kulit yang kering atau di panel lainnya yang sehat dengan
intensitas rendah (1/2S d/3 atau 1/2S d/4). Hindari penggunaan Ethepon
pada pohon yang kena kekeringan alur sadap. Pohon yang mengalami
kekeringan alur sadap perlu diberikan pupuk ekstra untuk mempercepat
pemulihan kulit.
SUMBER http://karetalam.com/article/disease
Tidak ada komentar:
Posting Komentar