Jumat, 25 Maret 2011

AKU INGIN MENJADI YANG BAIK


AKU INGIN JADI SUAMI YANG BAIK

Dengan niat tersebut di atas, maka berarti 80% kehidupan pernikahan kita dapat dipastikan akan baik.
Bisa hidup dengan materi yang berkucukupan dan memiliki kedudukan terhormat, serta memiliki istri yang menawan merupakan impian setiap pria.
Pertanyaannya, jika kita sebagai seorang suami *) yang tidak berada pada posisi seperti impian di atas. Apa kiranya yang akan kita lakukan?
Langkah awal, syukurilah apa yang telah kita raih, dan jangan berkeluh kesah. Langkah positif ini adalah langkah awal menuju kebahagian kita bersama istri tercinta.
Agar proses kebahagiaan tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita harus memiliki strategi yang cermat untuk membimbing istri kita.
Bagi pasangan yang istri-nya bekerja, tidak jarang bahwa penghasilan istri-nya lebih besar, bahkan jauh lebih besar dari suami-nya.
Kalau hal ini terjadi pada kita, apa yang harus kita lakukan?
Hal ini sangat tergantung pada komitmen awal ketika kita memutuskan untuk menjalani rumah tangga bersamanya.
 
Kalau komitmen prioritas kebahagian di keluarga kita adalah materi, salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah, menawarkan kepada istri kita, apakah kita perlu mengambil alih beberapa tugas-tugas rumah tangga, agar istri lebih dapat berkonsentrasi dalam karirnya.
Tetapi jika materi bukan merupakan prioritas pertama, maka bicarakan dengan istri Anda, bahwa adanya kemungkinan ia mengalami simdrom merasa lebih berkuasa dalam kehidupan rumah tangga Anda. Kalau hal ini dapat dipecahkan, maka saya rasa tinggal persoalan-persoalan kecil yang akan dihadapi.


AKU INGIN JADI ISTRI YANG BAIK

Dengan niat tersebut di atas, berarti 80% kehidupan pernikahan kita dapat dipastikan akan baik.
Bisa hidup dengan materi yang berkucukupan dan memiliki suami yang berkedudukan terhormat, dengan wajah yang tampan merupakan impian setiap wanita.
Pertanyaannya, jika kita sebagai seorang istri yang tidak berada pada posisi seperti impian di atas. Apa kiranya yang akan kita lakukan?
 
Langkah awal, syukurilah apa yang telah diraih suami, dan jangan berkeluh kesah. Langkah positif ini adalah langkah awal menuju kebahagian kita bersama suami tercinta.
Agar proses kebahagiaan tersebut dapat berjalan dengan baik, maka kita harus memiliki strategi yang cermat untuk meyakini suami kita, bahwa kita bahagia disisinya.
Bagi kita yang bekerja, sangat mungkin jika penghasilan kita lebih besar, bahkan jauh lebih besar dari suami kita.
Kalau hal ini terjadi pada kita, apa yang harus kita lakukan?
Hal ini sangat tergantung pada komitmen awal ketika kita memutuskan untuk menjalani rumah tangga bersamanya.
Kalau komitmen prioritas kebahagian di keluarga kita adalah materi, beberapa kemungkinan yang dapat dilakukan;

  • Pertama, kita dapat mengajukan kepada suami, agar kita dapat membagi pekerjaan rumah tangga kepada suami tercinta, agar kita lebih dapat berkonsentrasi dalam karir.
  • Kedua, jika kita masih merasa sebagai wanita indonesia yang tradisionil tetapi dengan pikiran yang maju, kita dapat pula tetap mengerjakan pekerjaan rumah tangga setelah jam kantor.
Pilihan kedua merupakan pilihan yang sangat bijaksana, bagi kita yang masih tinggal di lingkungan keluarga Indonesia pada umumnya.
 
Tetapi jika materi bukan merupakan prioritas pertama, maka bicarakan dengan suami Anda, bahwa adanya kemungkinan rasa rendah diri pada diri suami  dalam kehidupan rumah tangga Anda. Kalau hal ini dapat dipecahkan, maka saya rasa tinggal persoalan-persoalan kecil yang akan dihadapi.

----diambil dari sumber yg aku lupa copas nya.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar